KALBARFYI – Siswi kelas XI SMA Negeri 01 Pulau Maya, Verlyzza Rianny Putri berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional, dengan berhasil mendapatkan mendali atas penghargaan salah satu skor terbaik kategori afirmasi pada kompetisi Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025 di Jakarta, pada Minggu (25/08/2025).
Keberhasilan Verlyzza dalam mendapatkan penghargaan di OGI 2025 tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, diantaranya orang tua dari ananda Verlyzza yaitu bapak Muriansyah dan ibu Nelly Pujianti, bapak Kepala Sekolah SMAN 01 Pulau Maya, bapak Randy Ramanda Putra beserta dewan guru SMAN 01 Pulau Maya, Dinas Pendidikan KKU, Bupati KKU, dan Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar.

Verlyzza mengatakan, perjalanannya mengikuti kompetisi Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025 ditingkat nasional ini menjadi pengalaman yang sangat luar biasa.
“Saya seperti merasa mimpi ga nyangka,bahagia senang, bangga sama diri sendiri bisa mencapai hingga tingkat nasional karena jujur ini olimpiade pertama saya.Tak luput juga restu dari orang tua saya dan doa dari orang tua saya menjadi semangat saya dalam mengikuti olimpiade ini” kata Verlyzza kepada media kalbarfyi.com
Bagi Verlyzza, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa potensi besar bisa lahir dari mana saja, termasuk dari daerah terpencil. Dengan dukungan yang tepat dan semangat pantang menyerah, semua usaha membuahkan hasil.
“Sebagaimana saya yg tinggal di tempat terpencil saya sering merasa pesimis bermimpi untuk bisa sampai tingkat nasional tapi ternyata ga ada yg ga mungkin kalau saya berusaha dan semua usaha saya benar benar membuahkan hasil,saya sangat sangat bersyukur,” ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap percapaian ini menjadi motivasi untuk teman-teman yang tinggal jauh dari perkotaan untuk tetap menorehkan prestasi di tingkat nasional bahkan internasional.
“Harapan saya dengan mereka melihat ini bisa termotivasi dan terinspirasi untuk belajar lebih giat berprestasi sebanyak banyak nya karena ga ad yg ga mungkin kalau kita berusaha meskipun tinggal jauh dari kota.Saya harap juga akan ada lagi perwakilan dari Kayong untuk Olimpiade Genomik Indonesia generasi kedua tahun depan nya,” tambahnya.
“Jangan pernah berhenti berusaha jangan pesimis dan tetap semangat, belajar dengan sungguh-sungguh.Meskipun dari desa terpencil tetap bisa berkarya dan berprestasi. Bukan karena kesuksesan itu sulit dicapai, maka kita tidak berani. melainkan karena kita tidak berani, maka kesuksesan itu menjadi sulit dicapai,” Tutupnya. (*Mrdi/ki)